Buat sebagian orang terutama
yang berada didaerah perkotaan, alarm pagi di hari Senin merupakan musuh
terbesar yang harus dihancurkan. Huft! Tapi buat saya yang
"tidak beraktifitas" alarm di hari Senin, 23 Juli 2012, merupakan
signal utk segera mandi dan bersiap-siap untuk menuju trip saya hari itu.
"Bangun..sekarang pukul 03.30.
Bangun.." Begitulah bunyi alarm saya yg memang sengaja di-set sedemikian
rupa. Tapi tampaknya efek tidur yg kemalaman, jadilah saya tidur lagi 15 menit
lebih lama.
Trip saya kali ini adalah destinasi yang
terkenal di kalangan keluarga di Jakarta khususnya. Apalagi bagi mereka yang
ingin mencari udara yang sejuk. Puncak - Jawa Barat.
Sedikit penampakan Cimol :p |
Berangkat dengan menggunakan motor kesayangan
saya, yang bernama Cimol. Saya berangkat tepat di pukul 04.45 wib. Sepatu,
celana jeans, kaos yang nyaman, dan sarung tangan biker, jaket dan tak lupa
juga helm yang pastinya SNI, merupakan perlengkapan standart yang pastinya
selalu saya kenakan setiap melakukan Bikepacker.
Bikepacker? Varian baru apalagi itu dari dunia
traveling? Menurut pengertian saya, Bikepacker itu sendiri adalah berpergian
dengan menggunakan sepeda motor dengan jarak yang cukup jauh. Punya artinya
lebih baik? Monggo.. :)
Selamat Datang Di Kota Bogor |
Mengambil rute dari Bekasi, melewati Cibubur
lalu lanjut ke arah Bogor dan berakhir di Tajur. Saya merasakan adrenalin yang
seru untuk saya pagi itu. Meskipun matahari sudah menyapa dengan hangat, tapi
bagi saya udara pagi itu cukup untuk membuat jari-jari saya sedikit kaku. Itu
baru wilayah Bogor. Puncak?
Nah! Kalo di Puncak, sudah pasti cuacanya lebih
dingin dibandingkan Bogor. Dengan kontur jalanan yang berkelok-kelok secara
teratur. Udara di Puncak otomatis membuat saya mendadak flu. Tapi hal itu tidak
menyurutkan niat saya untuk terus tancap gas ke destinasi saya berikutnya. :)
Kawasan Wisata Puncak |
Mengingat bulan ini dan hari Senin itu adalah
puasa, maka saya dengan berat hati harus merelakan sate maranggi favorite saya
tidak berjualan. Untungnya pagi tadi saya sudah sarapan dengan sarapan sejuta
umat manusia. Yup! Mie instan dengan toping telur setengah matang. #infosuperpenting
Melewati satu persatu tempat di Kawasan Wisata
Puncak, Jawa Barat. Sesekali saya mengupdate lokasi saya ke (uhuk!) pacar saya
dan juga TravelTroopers via bbm group. Oh iyah..saya dan pacar saya sedang
menjalankan masa LDR-an loh. Itu loh..Long Distance Relationship. #YakSip
#InfoPening
Pemandangan Puncak |
Kawasan Wisata Puncak tidak hanya TSI (Taman
Safari Indonesia), tapi ada juga tuh buat yang mau piknik-piknik lucu barengan
sama ganknya. Bisa meluncur ke Cibodas. Dengan lanskap yang berbukit-bukit dan
udara yang sejuk, cocok tuh buat wisata piknik.
Atau kalo yang mau teawalk dan nge-teh di hamparan
perkebunan teh, bisa juga melipir ke Perkebunan Teh Gunung Mas. Pemandangan
hijau bisa bikin mood kamu kembali ceria.
Itu baru 2 tempat wisata
alternatif di Kawasan Wisata Puncak, Jawa Barat. Yang lainnya? Silahkan
meluncur langsung ke Puncak. Hanya 2 jam (kalo gak macet yah!) dari Jakarta via
toll.
Balik lagi yuk ke Bikepacker saya. #lah *ketok
lembut kepala, kakak*
Setelah melewati Cipanas, saya berfikir kalo tanggung yah kalo cuma sampai di sini dan gak ada satu rumah makan pun yang buka! #yakali
Lalu hati besar saya mengatakan untuk saya
lanjut terus ke arah Bandung! Yoih! Bandung, permisah!
Jujur ini adalah Bikepacker saya sendirian
pertama kali ke Bandung. Sebelumnya pernah, tapi sifatnya touring
(iring-iringan motor dalam satu club - red). Itupun dengan rute yang berbeda
dari yang saya lewati hari ini.
Dengan bermodalkan keyakinan dan sikap yang
optimis, maka saya memutuskan.....Regina..kamu aman malam ini! #lospokus
Saya akan menuju Bandung ala Bikepacker!
*semuanya bilang WOW yuk..!* WOW!
Jujur (lagih?! - red) saya gak tau pasti rute
pergi ke arah Bandung. Saya cuma mengingat rute Bandung itu dari kata orang
yang sudah ke sana naik motor. Rute intinya adalah Cipanas - Cianjur - Bandung.
Tapi gak segampang itu ternyata rutenya. Banyak daerah-daerah yang gak kesebut
dalam rute tersebut.
Soal jarak? Hmm...kasi tau gak yah? *dikeplak
pembacah*
Untuk pergi pulang, jarak yang tertera di
kilometer motor saya adalah 326km. Menghabiskan uang untuk bahan bakar sebesar
Rp38.500.
Menuju Bandung dengan rute saya ini,
mengingatkan saya kalo rute tersebut pernah saya lewati dengan mobil bersama
keluarga saya. Tentu saja saya masi kecil, tetapi gak pernah lupa tuh sama
jajaran gunung batu kapur berikut truk-truk dengan model kunonya untuk
mengangkut batu-batu kapur tersebut. Rute ini adalah rute utama selain
Purwakarta, sebelum adanya toll Cipularang.
Ditengah jalan rupaya timbul
keraguan dan ketakutan saya untuk melanjutkan perjalanan ke Bandung. Ragu apa
saya nanti bisa pulang tidak terlalu malam, dan takut apa nanti saya akan
baik-baik saja selama perjalanan pulang nanti. Mengingat...jalanannya kalo kata
bikers sih, tipe jalanan bersifat cornering.
Dalam hati saya sudah bilang, kalo nanti ketemu
pom bensin, saya akan putar balik dan pulang. Akhirnya ketemu juga pom bensin!
Isi bahan bakar dulu, trus iseng mulut saya nanya ke petugas pom bensin, masi
jauh apa enggak untuk ke Bandung. "Setengah jam lagi kok, mas ke arah
Bandung kotanya." Ngg..Ok! Setengah jam lagi yah? Tanggung nih kalo saya
balik pulang!
Cimahi, merupakan kota
pertama yang saya lewati sebelum masuk wilayah Bandung kota. Rupaya macet
yah..akibat aktivitas jual beli sayur mayur, ayam, daging dan ikan. Ya
ampun...bilang ajah napa aktivitas pasar!
Satu hal yang bikin saya sedikit harus berakrobatik
adalah banyaknya angkot-angkot yang bisa tiba-tiba berhenti tanpa lampu sein.
Sungguh..terlalu.. *jreng*
Memasuki Bandung kota, saya langsung menuju ke
Kartika Sari untuk membeli oleh-oleh berupa pisang molen dan brownies kukus. 2
pack molen mini dan 1 pack brownies kukus ditebus dengan harga Rp92.000.
Berhubung bulan puasa, agak sulit menemukan tempat makan yang buka. Beruntung
bagi saya menemukan mie kocok yang letaknya tidak jauh dari Kartika Sari.
Lengkap dengan tenda yang super ketutup, saya menikmati semangkok mie kocok
khas Kota Kembang ini. Harganya? Cukup murah. Rp16.000 sudah termasuk 1 teh botol.
Grand Serella - Ariel :)) |
Selesai makan saya melanjutkan untuk ke Jl.
Riau. Berbekal arahan yang diberikan oleh tukang parkir. Jalan yang cukup
populer dengan deretan factory outlet yang terkenal seantero Bandung. Sebut
saja BaBe (Barang Bekas). Entah kenapa setiap kali ke Bandung, saya pasti
mampir ke sini. Sekedar untuk melihat-lihat atau membeli. Harga yang ditawarkan
pun cukup masuk akal (menurut saya loh). Barangnya pun macam-macam. Mulai dari
jam tangan, sampai peralatan musik, tas, bahkan brankas juga ada.
Hari itu rupaya, Ariel yang merupakan vokalis
Peterpan mendapatkan bebas bersyarat. Presscon-nya sendiri di adakan di Grand
Serella yang terletak tidak jauh dari BaBe. Langsung saya menuju kesana, karena
sudah janjian terlebih dahulu dengan salah satu Troopers, yaitu Rozy alias Ojie,
yang juga seorang penyiar radio kondang di GenFM. (Stay tune terus yah di 98,7
GenFm, Sobat Gen!). Dia akan meliput presscon-nya Ariel.
Balik Ke Bekasi
Jam 1 siang tepat saya harus melanjutkan kembali
perjalanan saya menuju Bekasi. Sesuai tadi yang saya bilang diatas. Totally
saya gak tahu jalan pulang. Meskipun saya bisa lewat rute yang sama seperti
pada saat saya datang, tapi rute pulang ternyata berbeda.
Bali? Bukan. Ini Taman Buah Mekarsari |
"Malu bertanya (katanya) sesat di
jalan" arah pertama yang saya tanyakan adalah arah menuju ke Cimahi.
Kemudian diarahkan ke arah Padalarang. Nah! Dari situ sudah gampang untuk
menuju arah pulang. Tinggal pilih dari Cimahi, mau pulang lewat Cianjur lanjut
ke Puncak dan Bogor. Atau..lewat Cimahi kemudian lewat Jonggol. Rute kedua
inilah yang saya pilih. Lewat Jonggol! Jalanan relatif sepi dan banyaknya
tanjakan, turunann, maupun cornering yang tajam. Untuk kamu-kamu yang ingin
jadi pembalap ala Casey Stoner atau Taufik Hidayat (lah??), bisa tuh lewatin
Jonggol.
Lewat Jonggol, akan tembus langsung ke tempat
wisata Taman Buah Mekarsari. Rutenya cukup gampang, tinggal mengikuti papan
petunjuk arah. Pemandangan menuju Jonggol untuk saya pribadi sungguh keren yah.
Banyak pepohonan tinggi dan juga petak-petakan sawah yang sudah jarang bisa
kita lihat kalo di perkotaan.
Sesampainya di rumah saya
tepat jam 6.15 sore hari. Ada perasaan yang super menyenangkan, menegangkan dan
gila dalam diri saya. Yang pertama belum tentu yang terakhir kali kan? :)
Cheers!
Tips:
- untuk bertanya jalan dimanapun kamu berada, percayakan untuk bertanya
kepada tukang parkir.